Selamat ber-Ego


Entah sejak kapan yang ku tahu umur 20 tahun adalah masa dimana sudah tidak lagi dianggap remaja yang mana segala keputusan sudahlah harus diputuskan secara mandiri. Kalau dalam ilmu psikologi sudah termasuk dalam tahap dewasa awal.

Termasuk halnya sebuah pernikahan, bukan hal yang tabu bahkan memang sudah dianjurkan sehingga tak heran banyak teman-teman di usiaku yang mulai resah dan kerap kali sudah membicarakan mengenai jodoh. Ya memang saya rasa pernikahan adalah suatu hal yang bisa mengantarkan kita kepada kebaikan. Bahkan tak kan pernah hentinya akan diomongkan oleh orang muda, tua, bahkan anak-anak sekalipun.

Lantas bagaimana dengan kita ?

Mungkin keresahan ini tak aku rasakan sendiri. Kita masih bertanya-tanya siapa yang menjadi jodoh kita ataupun kapan akan datang hari dimana yang akan kita tunggu itu datang

Bagi saya pernikahan bukanlah cuman menunggu saja. Tapi ikhtiar dibalik itu semua.

Lalu apa yang bisa kita lakukan ?

Selain mencari ilmu yang memang itu wajib hukumnya baik ilmu secara dunia, agama,  ataupun segala tentang parenting saya rasa itu penting.

Tapi yang paling penting adalah persiapan mental dan psikologis kita. Karena pernikahan bukan hanya perkara kamu dan pasangan tapi lebih dari itu yang paling penting pula adalah bagaimana hubungan dengan orang-orang yang ada disekitar baik keluarga ataupun teman terdekat.

Baiklah maka yang saya rasa penting saat ini adalah mari kita habiskan ego kita, capai apa yang masih kita cari entah prestasi, keinginan bekerja Ataupun keinginan untuk pergi-pergi. Agar kelak ketika bersanding tinggal kita saling berkompromi. Tak lagi mementingkan ego. Jikalau masih ada cukuplah tinggal sedikit saja

Maka 2017 ini. Mari kita bersihkan ego jika kelak telah bersamamu tinggalah berkompromi. 

0 komentar:



Posting Komentar