PENGARUH PERBEDAAN
AGAMA TERHADAP KONFLIK SOSIAL
Pendahuluan
Indonesia merupakan Negara majemuk yang
terdiri dari berbagai suku, ras, dan agama. kemajemukan ini menjadi ciri khas
identitas nasional bangsa Indonesia akan tetapi terkadang perbedaan keyakinan
yang terjadi di masyarakat sering menimbulkan konflik social dimasyarakat dan
salah satu keberagaman yang kuat yang terjadi di Indonesia adalah tentang
keberagaman agama. Indonesia berlandaskan atas asar pancasila sila pertama yang
berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa dengan demikian jelas bahwa 5 agama yang ada
di Indonesia ( Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha) berlandaskan pada
pengesaan tuhan.namun hanya cara kita saja yang
berbeda dalam memuja tuhannya.
Pembahasan
Agama adalah sebagai bentuk keyakinan yang bersifat supernatural yang
mempunyai nilai-nilai bagi kehidupan manusia sebagai perorangan atau sebagai
masyarakat pada umumnya serta memberi dampak atau pengaruh bagi kehidupan
sehari-hari. Agama merupakan pondasi awal seseorang dalam hidup dan dapat juga
dijadikan tujuan akhir kehidupan seseorang karena hidup seseorang tidak hanya
mengejar kebahagian duniawi saja tapi juga mengejar kebahagian akherat
(kehidupan abadi) nah dengan adanya agama dapat dijadikan control seseorang
dalam berperilaku dalam kaitannya dengan tuhan.
Namun
sekarang ini dengan berkembangnya zaman dan semakin bertambahnya keegoisan
manusia banyak masyaakat yang mempertahankan kepercayaan justru malah
mengundang konflik social. Contoh beberapa konflik social kaitannya dengan
pengaruh perbedaan keyakinan beragama.
1.
Adanya
kaum minoritas-mayoritas
Sebagian
kalangan masih beranggapan bahwa ketika salah satu agama menjadi mayoritas
dalam suatu kelompok mereka masih dijadikan pedoman dalam seluruh kegiatan
mereka bersifat sewenang-sewenang
terhadap kalangan minoritas sehingga sering terjadi konflik
Contoh :
dalam suatu masyarakat mayoritas mereka beragama islam mereka mengadakan kegiatan
gotong-royong dihari minggu sedangkan
disitu ada kaum minoritas yang beragama Kristen sedang melakukan kebaktian
sehingga tidak mengikuti kegiatan gotong-royong terkadang mereka bisa
dikucilkan dalam masyarakat tersebut
2.
Perbedaan doktrin dan sikap mental
Konflik
yang muncul lebih banyak disebabkan oleh adanya perbedaan doktrin yang kemudian diikuti oleh sikap
mental yang memandang bahwa hanya agama yang dianutnyalah yang memiliki
kebenaran (claim of truth) sedangkan yang lain sesat, atau setidaknya kurang
sempurna.
bahkan
mereka sering bersikap kesombongan religius,
prasangka, fanatisme, dan intoleransi yang semua itu akan menimbulkan konflik
social
Contoh
: ada orang islam yang beraliran tertentu mereka menutup diri dengan orang yang
berbeda kepercayaan sehingga mereka tidak bias bergaul dan akan menimbulkan
kecenderungan dikucilkan dalam masyarakat, begitupun dengan orang Kristen
mereka beranggapan mereka kaya dan menganggap yang lain lemah sehingga mereka
kurang bias bergaul dimasyarakat
3.
Perbedaan tingkat kebudayaan
Perbedaan kebudayaan agama yang
terjadi dimasyarakat sangat jelas sekali mereka beribadah dengan cara mereka
masing-masing dan terkadang saking fanatisme mereka terhadap agama mereka tidak
memperdulikan lingkungan bahkan mereka sering bersikap intoleran. Contoh : pada
waktu tertentu kaum nasrani mengadakan kebaktian sore mereka bernyanyi
memuja-muja tuhannya dengan sangat keras dan berisik pada saat bersamaan umat
islam sedang menjalankan ibadah magrib sehingga masyarakat menjadi tidak
harmonis dan kurang toleran satu sama lain, umat hindu budha mereka yang
beribadah dengan berbagai sesajinya dan kidung-kidung mantranya, umat islam
dengan sholat dan mengaji,
4.
Kisah
asmara
Kisah
asmara seseorang dengan latar belakang perbedaan agama akan menimbulkan konflik
social dimasyarakat. Dengan mempertahankan ego masing-masing terkadang mereka
tidak sadar akan menimbulkan konflik social yang berkepanjangan karena akan
melibatkan keluarga masing-masing .
Penyelesaian
Kami
rasa konflik social kaitannya dengan agama ini sangat banyak kita temukan
dimasyarakat akan tetapi kita terkadang menganggap
remeh sehingga banyak menimbulkan pertentangan dan tidak ada penyelesainnya.
Untuk itu kita harus memiliki keimanan yang kuat untuk bisa memilih mana yang
kita rasa baik dan mana yang buruk, selain itu untuk mencapai kebahagian
duniawi kita harus memiliki sikap toleran, saling menghargai,dan kita harus
mehormati semua agama yang ada karena sekali lagi Indonesia adalah negara majemuk
dan kami rasa semua agama juga mengajarkan tentang kebaikan, tolong menolong,
tenggang rasa hanya memang cara kita memuja tuhan kita yang berbeda dan kita
harus membuka diri dengan lingkungan agar tercapai kehidupan yang selaras agar
dapat meminimalisir konflik social yang terjadi dimasyarakat.