Sastra itu tak selamanya Galau

Tiap kali aku menulis tentang sastra komentar orang selalu berorientasi pada satu kata "galau"

Memang cerpen-cerpen ataupun puisi yang saya bawakan terkesan melo akan tetapi bukan berarti saya sedang galau

Beberapa pertanyaan dari temen ? Kenapa sih suka nulis melo ? Kamu lagi galau ? Aku hanya menulis jawabku dan tidak semua yang saya tulis adalah saya

Memang  beberapa orang berpendapat tulisan itu selalu identik dengan isi hati yang sedang dirasakan dan saya juga sangat membenarkan pendapat itu karena apapun yang kita lakukan jika berdasarkan pada perasaan akan mencapai titik kesempurnaan

Tapi sastra itu tidak semua melo tapi memang enak dibawakan dengan melo sehingga sering dikatakan galau

Karena beberapa memang berpendapat ketika hati dalam keadaan down akan berimajinasi dengan mendalam sehingga hasil karya sastra bagus

Aku, kamu !!!

Dan semua yang kau ucap akan lenyap
Dan semua yang kau ucap tak dapat kau ulang
Dan semua yang kau ucap tak dapat kau cabut
Dan semua yang kau ucap tersimpan dibenakku

Dan semua yang kau tulis terkenang

Aku, kamu, dan coretan halus kita

Awal Tahun Awal aku memilih

Aku rasa ini masih masih dalam semangat awal tahun 2014 masih teringat dalam ingatanku malam pergantian tahun dalam sebuah perjalan dari sebuah kota besar Jakarta - Solo.

Aku menggantungkan cita-cita tinggi untuk ibukota walaupun salah satu cita untuk study disana gagal akan tetapi cita-cita untuk perubahan bangsa ini masih banyak terniang disana karena sekali lagi Jakarta adalah IbuKota

sebenarnya terlalu subyektif ketika aku hanya menyebut salah satu kota saja kugantungkan perubahan karena perubahan tak hanya dari salah satu pihak tapi kontribusi seluruh masyarakat pun saya rasa itu yang perlu

ini masih dibulan maret dan sebentar lagi adalah april, dimana pesta demokrasi bangsa Indonesia akan desemarakkan akan tetapi aroma dan semmrawutnya warna-warni bendera merah, kuning, hijau, berlogo partai politik menambah perhatian para penglihatnya bahkan dengan pedenya berbagai foto dan slogan calon legislatif dan  calon presiden

obralan janji untuk perubahan semakin gencar dan ironis sekali ketika mereka menjanjikan perubahan yang muluk-muluk

Karena sekali lagi Kami tak butuh obralan omongan kalian kami hanya butuh PERUBAHAN bukan obralan janji Dan uang demi sebuah kedudukan karena luka lama kami akan dustanya kalian pada pemilu lalu masih kami rasakan